PERTAMINA
A. Profil
perusahaan
Ø Pada 10
Desember 1957, perusahaan tersebut berubah nama menjadi PT Perusahaan Minyak
Nasional, disingkat PERMINA. Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina
hingga saat ini. Pada 1960, PT Permina berubah status menjadi Perusahaan Negara
(PN) Permina. Kemudian, PN Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi PN
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) pada 20 Agustus 1968.
Ø Selanjutnya, melalui UU No.8 tahun 1971, pemerintah mengatur
peran Pertamina untuk menghasilkan dan mengolah migas dari ladang-ladang minyak
serta menyediakan kebutuhan bahan bakar dan gas di Indonesia. Kemudian melalui
UU No.22 tahun 2001, pemerintah mengubah kedudukan Pertamina sehingga
penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO) dilakukan melalui kegiatan
usaha.
Ø Berdasarkan PP No.31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni 2003,
Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara berubah nama menjadi PT
Pertamina (Persero) yang melakukan kegiatan usaha migas pada Sektor Hulu hingga
Sektor Hilir. Pada 10 Desember 2005, Pertamina mengubah lambang kuda laut
menjadi anak panah dengan warna dasar hijau, biru, dan merah yang merefleksikan
unsur dinamis dan kepedulian lingkungan.
Ø Pada 20 Juli 2006, PT Pertamina (Persero) melakukan
transformasi fundamental dan usaha Perusahaan. PT Pertamina (Persero) mengubah
visi Perusahaan yaitu, “Menjadi Perusahaan Minyak Nasional Kelas Dunia“ pada 10
Desember 2007. Kemudian tahun 2011, Pertamina menyempurnakan visinya, yaitu
“Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia“. Melalui RUPSLB tanggal 19
Juli 2012, Pertamina menambah modal ditempatkan/disetor serta memperluas
kegiatan usaha Perusahaan.
Ø Pada 14 Desember 2015, Menteri BUMN selaku RUPS menyetujui
perubahan Anggaran Dasar Pertamina dalam hal optimalisasi pemanfaatan sumber
daya, peningkatan modal ditempatkan dan diambil bagian oleh negara serta
perbuatan-perbuatan Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan
Komisaris. Perubahan ini telah dinyatakan pada Akta No.10 tanggal 11 Januari
2016, Notaris Lenny Janis Ishak, SH.
Ø Pada 24 November 2016, Menteri BUMN selaku RUPS sesuai dengan
SK BUMN No. S-690/MBU/11/2016, menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pertamina
terkait dengan komposisi Direksi dan Dewan Komisaris, kewenangan atas nama
Direktur Utama, pembagian tugas dan wewenang Direksi, kehadiran rapat Direktur
Utama dan Dewan Komisaris.
2.
Produk yang di hasilkan (produksi)
Ø
BBM.
BioPertamax (Pertamax), Pertamax Plus (Pertalite), BioPremium, (Premium), Solar, Bio Solar, Pertamina DEX, Kerosine
BioPertamax (Pertamax), Pertamax Plus (Pertalite), BioPremium, (Premium), Solar, Bio Solar, Pertamina DEX, Kerosine
Ø Gas.
Elpiji,
Vigas, LPG, CNG, Musicool.
Ø
Pelumas.
Fastron,
Prima XP SAE 20W – 50, Mesran Super SAE 20W-50, Mesrania 2T Super-X, 2T Enviro,
Enduro 4T, Meditran, Rored.
Ø Petrokimia.
Pure
Teraphithalic Acid (PTA), Paraxyline, Benzene, Propyline, Sulfur
3. Teknik – teknik pemasaran
Untuk memperoleh
keuntungan berdasarkan peinsip – prisip pengelolaan secara efektif dan efisien
. kegiatan PT PHE diuraikan sebagai
berikut ini :
a.
Menjakankan
usaha pertambangan minyak dan gas bumi serta energi lainnya.
b.
Melakukan
penyertaan saham dan kepemilikan PI di dalam dan di luar negri.
c.
Menyelenggarakan
kegiatan jasa konsultasi pengembangan bisnis dan manajemen portofoliod.
d.
Meneyelenggarakan
kegiatan usaha penunjang lain yang secara langsung maupun tidak langsung
menunjang usaha kegiatan usaha tersebut.
Berdasarkan
kegiatannya, Wilayah Kerja Migas dapat dibagi dalam beberapa fase
yaitu Exploration Phase, Development Phase, Primary Production
Phase dan Secondary Production Phase, Sebagian besar aset PHE berada pada Primary Production
Phase, sementara Exploration Phase dan Development Phase
masih sekitar 22%, dengan demikian diperlukan usaha untuk meningkatkan
produksi, antara lain :
a. Percepatan
siklus blok dari exploration
phase ke development phase serta dari development
phase ke production phase.
b. Program dan
strategi akuisisi blok (eksplorasi, pengembangan, produksi) untuk
menjaga sustainability produksi total PT. PHE
c.
Peningkatan aplikasi teknologi EOR (secondary dan tertiary recovery) dari
lapangan tua (brown field).
Untuk
mencapai sasaran tersebut maka disusun strategi PT PHE yang
berdasarkan kepada Analisa Lingkungan Bisnis dan diselaraskan dengan strategi
PT PERTAMINA (PERSERO) Direktorat Hulu. Strategi tersebut dibagi menjadi
Strategi Korporasi dan Strategi Bisnis:
Strategi Korporasi adalah garis
besar cara PT. PHE dalam mengelola portofolio wilayah kerja migas eksisting
yang optimal. Berdasarkan pemetaan dan analisa SWOT, maka strategi korporasi PT
PHE adalah “ Pertumbuhan yang Fokus pada Bisnis Migas di Dalam Negeri dan
Selektif di Luar Negeri
Strategi bisnis adalah garis besar
cara PT PHE agar setiap wilayah kerja migas yang dikelola dapat memenangkan
persaingan (profitable), maka strategi bisnis PT PHE adalah sebagai
berikut :
a) Meningkatkan keuntungan perusahaan
melalui :
a.
Penambahan produksi melalui optimalisasi aset eksisting, pengembangan
lapangan, kegiatan EOR dan kegiatan eksplorasi
b.
Optimalisasi biaya dengan melakukan evaluasi struktur biaya setiap aset dan
mengurangi biaya produksi
b) Pertumbuhan cadangan melalui kegiatan
eksplorasi.
a.
Hasil tertinggi kinerja HSE tercapai melalui pendekatan yang terstruktur
b.
Patuh kepada peraturan yang berlaku
c.
HSE sebagai bagian dari budaya oprasin
d.
Pengakuan dari pihak eksternal
Media Promosi
Untuk pertamina sendiri cara
mempromosikan prodaknya yaitu dalam bidang IT pertamina banyak memberikan
manfaat melalui website yang dimilikinya sehingga masyarakat tau prodak apa
saja yang dijual.
Visi dan Misi yang dimiliki
pertamina dan untuk media promosi non IT pertamina banyak melakukan
promosi dengan media cetak dan produk-produk yang di hasilkan.
4.
Analisis
Analisa situasi pasar
Saat ini situasi pasar terhadap produk
pertamina cenderung setabil dan baik, di Indonesia sendiri produk dari
pertamina sudah menarik banyak minat para konsumen karena produknya yang bagus
dan berkualitas dan ramah lingkungan secara pertamina adalah perusahaan minyak
milik Negara atau badan usaha milik Negara yang paling besar di Indonesia,
selain di tanah air pertamina juga telah menjelajahi produknya hingga luar
negri seperti Swiss dan Afrika Selatan
merupakan negara ke 23 dan 24 yang menjadi negara tujuan ekspor pelumas
Pertamina. Ini menandakan semakin diterima dan dipercayanya produk pelumas
Pertamina dipasar global.
pembukaan pasar Eropa
dengan Swiss tidak lepas dari upaya pengenalan brand pelumas Pertamina melalui
beberapa aktivitas pemasaran di Eropa, antara lain melalui event Fastron
Euroasis Expedition, World Rally Championship dan partisipasi pembalap muda
binaan Pertamina, Rio Haryanto.
Pada tahap awal, produk
unggulan yang akan diekspor Pertamina adalah produk pelumas otomotif, seperti
Fastron Series, Prima XP, dan Mesran, dengan pengapalan perdana dua kontainer
atau 32 ribu liter melalui pelabuhan Genova, Italia.
Analisa Pesaing
Untuk analisa pesaing
dari pertamina itu sendiri untuk di dalam negri tidak ada tapi untuk di luar
negri banyak saingan dari pertamina sampai pesaing atau produk dari luar negri
itu sendiri sudah mendirikan sebuah cabangnya di Indonesia. Untuk
saat ini pesaing dari pertamina yang sudah mendirikan spbunya di Indonesia
adalah total, petronas, dan shell namun itu semua tidak membuat pertamnina
merasa sangat tersaing karena untuk saat ini masyarakat Indonesia
lebih banyak yang menggunakan produk dalam negri yang dimiliki oleh pertamina.
Nama : Andi syahputra situmorang
Npm : 10215686
Kelas : 4EA31
0 comments:
Post a Comment
Lusy Tutorial Indonesia
- Dilarang Memasang Komentar berisikan Link Hidup
- No Sara, No Porno, No Spam
- Dilarang Mempromosikan Blog
- Berkomentar sesuai Artikel yang bersangkutan
- Blog ini dofollow
Atas perhatiannya saya ucapkan Banyak Terima Kasih